Televisi Digital dan Analog

Televisi Digital

Televisi digital adalah televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat ke televisi(Wibisono, 2009, hal. II-4). 
Televisi digital (DTV) adalah satu jenis teknologi penyiaran melalui udara yang dapat mengirimkan gambar melalui gelombang udara dalam bentuk bit data, seperti halnya komputer. Itu memungkinkan stasiun TV untuk dapat menyediakan gambar secara dramatis lebih jelas, berkualitas suara lebih baik dan pilihan program yang lebih banyak. Selain itu, DTV memungkinkan dilakukannya siaran berdefinisi tinggi (HD) bagi para pemirsa yang memiliki pesawat HD dan menyediakan kemampuan interaktif dan layanan data subtitle yang lebih baik (Arhamuddin, hal. 1).

Televisi Analog

Pengertian dari televisi  mengkodekan informasi gambar dengan menvariasikan voltase
dan frekuensi dari sinyal. Sinyal video analog yang ditampilkan
pada pesawat televisi ini ditransmisikan melalui kabel atau pancaran udara, yang merupakan hasil dari berbagai bentuk gelombang continue. Nilai sinyal tersebut pada saat tertentu berada dinilai maksimum dan minimum   

Perkembangan Televisi

Televisi (TV) merupakan media penerima suara dan gambar
bergerak yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok
dunia. Semua peristiwa besar yang terjadi di berbagai
sudut dunia, dengan cepat dapat diketahui masyarakat melalui
pesawat TV di berbagai belahan dunia berkat sistem penyiaran
TV (television broadcasting).
Saat ini di Indonesia populasi pesawat TV telah mencapai lebih
dari 30 juta unit, dengan jumlah pemirsa lebih dari 200 juta orang
yang tersebar di semua perkotaan hingga pelosok pedesaan
terpencil. Proses perkembangan penyiaran TV memang telah
berlangsung dalam rentang waktu yang cukup panjang. Produk
teknologi modern ini pun telah tampil sebagai sarana penyebaran
informasi yang cukup efektif dan relatif murah pada masyarakat
luas, sehingga akan semakin berperan dalam memengaruhi
pembangunan karakter bangsa. Dengan demikian penguasaan
teknologi dan sistem penyiaran TV menjadi sangat strategis bagi
bangsa Indonesia.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, yang
memberikan kontribusi dominan terhadap konverjensi di bidang
penyiaran, telekomunikasi dan teknologi informasi, memungkinkan
siaran TV berkualitas gambar yang tinggi dapat dinikmati pemirsa
dengan berbagai perangkat seperti telepon gengam (handphone),PDA (personal digital assistant), komputer, maupun media TV yang
tak bergerak (fixed) dan bergerak (mobile). Berdasarkan
pengalaman negara lain yang telah mengganti sistem penyiaran
TV-nya ke teknologi digital, perubahan tersebut telah menyebabkan
terjadinya perubahan model usaha dan meningkatnya layanan
konten serta optimasi penggunaan kanal frekuensi, sehingga
migrasi sistem penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV
digital, akan sangat bermanfaat bagi pemerintah, masyarakat
maupun industri. (H BUDIARTO, ‎2007)

Perusahaan yang memproduksi tv dari tv analog sampai tv digital

·        Panasonic
·        Samsung
·        Sharp
·         LG
·         Sanken
Beberapa kelebihan siaran TV Digital
1.      Kualitas siaran pada layar TV sangat jernih. Apalagi jika stasiun TV-nya menyediakan siaran digital versi HD juga. Hanya ada 2 kemungkinan di TV digital; jernih (yang berarti siaran berhasil ditangkap) atau tidak ada (yang berarti siaran tidak berhasil ditangkap atau stasiunnya belum mendukung siaran digital). Tidak ada istilah renyek. Kalau misal ada nge-lag dikit, biasanya karena arah antena yang kurang pas.
2.      Tidak ada biaya bulanan. Karena TV lokal saja sudah saya rasa cukup, tentu menikmati siaran TV digital dengan menggunakan STB DVB-T2 sudah dirasa lebih dari cukup. Biaya yang saya keluarkan hanya untuk pembelian STB di awal, selebihnya bisa menikmati siaran TV yang jernih tanpa ditagih biaya langganan setiap bulan.
3.      Pengaplikasian yang praktis dan sederhana. Hanya tinggal memasangkan output antenna yang sudah ada ke input STB dan kabel HDMI dari STB ke TV, voila! Berbagai siaran TV digital sudah bisa kita jelajahi untuk dinikmati.
4.      Siaran TV bisa direkam. Ya, hanya tinggal mencolokan USB atau HD eksternal, kita sudah bisa menyimpan siaran yang sedang berlangsung ke dalam media penyimpanan digital.

Beberapa kekurangan siaran TV digital

1.      Posisi dan kondisi antena sebagai receiver utama siaran sangat mempengaruhi daya tangkap STB DVB-T2 terhadap siaran digital.
2.      Cakupan siaran digital masing-masing stasiun TV tidak sama dan masih cenderung terbatas. Jadi jangan heran, kalau beda kecamatan saja jumlah kanal digital yang berhasil diterima bisa berbeda.
3.      Tidak semua stasiun TV sudah menyediakan format siaran digital.
4.      Harga STB yang bisa dibilang masih sangat tinggi untuk kalangan tertentu.
5.      STB yang tidak mudah didapatkan, terutama bagi masyarakat di daerah yang masih minim akses terhadap layanan belanja daring.

Daftar Pustaka

Arhamuddin. (n.d). Era menuju ke televisi digital (DTV) telah tiba. Diakses dari  http://unhas.ac.id/tahir/BAHAN-KULIAH/multimedia/TUGAS-JAN-2010/arhamuddin/dtvanswers.com.pdf




Rosid, Pengalaman Migrasi TV Analog ke TV Digital, 2017



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel